
Menara Asmaul Husna adalah sebuah menara ikonik yang terletak di kompleks Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur. Menara ini memiliki tinggi 99 meter, melambangkan 99 nama Allah (Asmaul Husna), dan menjadi salah satu landmark Kota Kediri yang menonjol.
Sejarah Pembangunan
Pembangunan Menara Asmaul Husna dimulai pada tahun 2000 sebagai respons terhadap keinginan Wali Kota Kediri saat itu, H. A. Maschut, yang menginginkan ikon kota yang dapat mengangkat nama Kediri ke tingkat nasional. Awalnya, menara ini direncanakan setinggi 70 meter, namun dalam perjalanannya, tinggi menara ditingkatkan menjadi 99 meter. Pembangunan menara selesai pada tahun 2009 dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI saat itu, H. Yusuf Kalla.
Struktur dan Fasilitas
Menara ini terdiri dari 23 lantai dan memiliki 464 anak tangga. Pengukuran hingga ke atap kubah menara mencapai ketinggian 99 meter, sesuai dengan jumlah Asmaul Husna. Kubah menara dilapisi emas, menambah kemegahan dan keunikan struktur ini.
Peran dan Fungsi
Selain sebagai ikon kota, Menara Asmaul Husna berfungsi sebagai sarana pendukung kegiatan keagamaan dan pendidikan di Pondok Pesantren Wali Barokah. Menara ini juga menjadi daya tarik wisata religi bagi masyarakat yang ingin melihat langsung kemegahan arsitekturnya.
Perawatan dan Pemeliharaan
Perawatan menara dilakukan oleh “Kelompok Menara” yang terdiri dari 27 santri Pondok Pesantren Wali Barokah. Mereka bertanggung jawab menjaga kebersihan dan kelestarian menara, termasuk membersihkan kubah emas di puncak menara. Kegiatan ini tidak hanya menjaga keindahan menara tetapi juga menjadi bagian dari pendidikan karakter bagi para santri.
Pengakuan dan Kunjungan
Menara Asmaul Husna telah menarik perhatian berbagai kalangan. Pada tahun 2022, Sekretaris LPBI NU Pusat, Yayah Ruchyati, mengunjungi menara ini dan mengapresiasi keberadaannya sebagai destinasi wisata religi yang layak dikunjungi di Kota Kediri. Dengan ketinggian dan keunikannya, Menara Asmaul Husna tidak hanya menjadi simbol kebanggaan bagi Pondok Pesantren Wali Barokah tetapi juga bagi masyarakat Kota Kediri secara keseluruhan.